Assalamu’alaikum wr.wb.
*Muqodimah*
Hadrotil muqtaromin, para alim ulama yang saya mulyakan
Kepada bapak kepala sekolah yang saya hormati
Kepada bapak/ibu guru yang saya ta’ati
Kepada bapak/ibu dewan juri yang saya hormati
Serta teman-teman sekalian yang berbahagia.
Pertama, marilah
kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirah Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat
berkumpul dalam acara pagi hari ini yang isya’allah dalam keadaan sehat wal
afiat. Aamiin… Aamiin… Ya robbal Alamin.
Kedua. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
saw. Yang telah menuntun kita dari jalan kegelapan menuju jalan terang benerang
yakni Adinul islam wal iman.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Alhamdulillah pada hari ini kita telah memasuki bulan rajab, dimana pada bulan
rajab ini rasulullah saw. Melaksanakan peristiwa isra’ dan mi’raj. Dalam
peristiwa itu nabi Muhammad saw. Diberangkatkan oleh Allah swat. Dari masjidil
haram menuju masjidil aqsah, kemudian rasulullah saw. Dinaikkan kelangit sampai
sidratul muntaha untuk menghadap Allah swat. Dan mendapatkan perintah langsung
dari Allah, yakni untuk menunaikan ibadah sholat 50 waktu dalam sehari semalam
untuk umat islam. Rasulullah saw. Merasa bahwa umatnya tidak mampu dan tidak
sanggunp menjalankan perintah tersebut. Berulang-ulang kali rasulullah saw.
Meminta keringanan kepada Allah swt. Dan akhirnya Allah pun menetapkan sholat 5
waktu dalam sehari-semalam, yang pahalanya sama dengan mengerjakan sholat 50
waktu dalam sehari semalam.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
kita sebagai umat nabi Muhammad saw. Telah diberi keringanan yang sangat-sangat
ringan, dari sholat 50 waktu menjadi 5 waktu dalam sehari-semalam. Tapi
terkadang kita malas, bahkan menyepelahkan kewajiban tersebut. Bayangkan…
Bayangkan... andaikan pada waktu itu rasulullah saw. Tidak meminta keringanan
kepada Allah swt. Apa mungkin kita sanggup menjalakan perintah sholat 50 waktu
dalam sehari semalam. Dengan kewajiban yang sangat-sangat besar tersebut,
apakah sanggup membagi waktu kita untuk beribadah, untuk belajar, untuk
bermain, untuk bekerja dan lain sebagainya.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
untuk itu marilah kita bersyukur, karena kita telah menjadi umat nabi Muhammad
saw. Yang hanya diperintahkan mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari semalam.
Dengan apa kita bersyukur?? Marilah kita bersyukur dengan mengkoreksi diri
kita, bersyukur dengan memperbaiki sholat kita. Karena dengan sholat kia bisa
mendekatkan diri kepada Allah serta dengan bersyukur kita bisa terhindar dari
perbuatan-perbuatan buruk, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Swt.
QS.Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:
إِنَّ
الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Yang artinya
:Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar
Dan apabila
diantara kita masih menjumpai sebagian orang diantara kita yang sudah
mengerjakan sholat , akan tetapi masih melakukan perbuatan-perbuatan keji dan
mungkar, berarti sholat kita belum sempurnah dan kita harus bisa memperbaiki
sholat kita.
Hadirin sekalian
yang berbahagia, marilah kita bersama-sama untuk memperbaiki sholat kita, agar
kita menjadi orang-orang yang terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.
Demikianlah pidato
singkat yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya semoga bermanfaat bagi kita
semua, khususnya saya sendiri. Dan apabila ada tutur kata yang kurang berkenan
dihati, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya akhiri.
*Muqodimah*
Wasalamu’alaikum
wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar