Sabtu, 20 Desember 2014

Pidato dalam Rangka memperingati Isra' Mi'raj.


Assalamu’alaikum wr.wb.
*Muqodimah*

Hadrotil muqtaromin, para alim ulama yang saya mulyakan
Kepada bapak kepala sekolah yang saya hormati
Kepada bapak/ibu guru yang saya ta’ati
Kepada bapak/ibu dewan juri yang saya hormati
Serta teman-teman sekalian yang berbahagia.


      Pertama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirah Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dalam acara pagi hari ini yang isya’allah dalam keadaan sehat wal afiat. Aamiin… Aamiin… Ya robbal Alamin.

     Kedua. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw. Yang telah menuntun kita dari jalan kegelapan menuju jalan terang benerang yakni Adinul islam wal iman.

Hadirin sekalian yang berbahagia, Alhamdulillah pada hari ini kita telah memasuki bulan rajab, dimana pada bulan rajab ini rasulullah saw. Melaksanakan peristiwa isra’ dan mi’raj. Dalam peristiwa itu nabi Muhammad saw. Diberangkatkan oleh Allah swat. Dari masjidil haram menuju masjidil aqsah, kemudian rasulullah saw. Dinaikkan kelangit sampai sidratul muntaha untuk menghadap Allah swat. Dan mendapatkan perintah langsung dari Allah, yakni untuk menunaikan ibadah sholat 50 waktu dalam sehari semalam untuk umat islam. Rasulullah saw. Merasa bahwa umatnya tidak mampu dan tidak sanggunp menjalankan perintah tersebut. Berulang-ulang kali rasulullah saw. Meminta keringanan kepada Allah swt. Dan akhirnya Allah pun menetapkan sholat 5 waktu dalam sehari-semalam, yang pahalanya sama dengan mengerjakan sholat 50 waktu dalam sehari semalam.

Hadirin sekalian yang berbahagia, kita sebagai umat nabi Muhammad saw. Telah diberi keringanan yang sangat-sangat ringan, dari sholat 50 waktu menjadi 5 waktu dalam sehari-semalam. Tapi terkadang kita malas, bahkan menyepelahkan kewajiban tersebut. Bayangkan… Bayangkan... andaikan pada waktu itu rasulullah saw. Tidak meminta keringanan kepada Allah swt. Apa mungkin kita sanggup menjalakan perintah sholat 50 waktu dalam sehari semalam. Dengan kewajiban yang sangat-sangat besar tersebut, apakah sanggup membagi waktu kita untuk beribadah, untuk belajar, untuk bermain, untuk bekerja dan lain sebagainya.

Hadirin sekalian yang berbahagia, untuk itu marilah kita bersyukur, karena kita telah menjadi umat nabi Muhammad saw. Yang hanya diperintahkan mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari semalam. Dengan apa kita bersyukur?? Marilah kita bersyukur dengan mengkoreksi diri kita, bersyukur dengan memperbaiki sholat kita. Karena dengan sholat kia bisa mendekatkan diri kepada Allah serta dengan bersyukur kita bisa terhindar dari perbuatan-perbuatan buruk, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Swt. QS.Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi:  
                                               إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ

Yang artinya :Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar

Dan apabila diantara kita masih menjumpai sebagian orang diantara kita yang sudah mengerjakan sholat , akan tetapi masih melakukan perbuatan-perbuatan keji dan mungkar, berarti sholat kita belum sempurnah dan kita harus bisa memperbaiki sholat kita.

Hadirin sekalian yang berbahagia, marilah kita bersama-sama untuk memperbaiki sholat kita, agar kita menjadi orang-orang yang terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.

Demikianlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya semoga bermanfaat bagi kita semua, khususnya saya sendiri. Dan apabila ada tutur kata yang kurang berkenan dihati, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya akhiri.

*Muqodimah*
Wasalamu’alaikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar